Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) yang tergabung dalam tim hibah komoditas ikan koi menghadirkan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Jawa Timur serta Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, dan Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung telah melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion dalam rangka membahas permasalahan dan rancangan roadmap penelitian ikan Koi dari hulu ke hilir pada tanggal 30 – 31 Oktober 2023 bertempat di Shanaya Resort, Kabupaten Malang.

Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si selaku dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya menyampaikan bahwa “Kendala utama para pembudidaya Ikan Koi saat ini adalah teknologi yang selama ini digunakan oleh pembudidaya masih belum terstandarisasi. Disamping itu, para pembudidaya tidak memiliki jaminan berhasil dan sukses dalam menjalan usaha budidayanya, hal tersebut dikarenakan tidak adanya garansi dari pemerintah atau pihak terkait untuk dapat memberikan benih unggul serta keterjangkauan harga pakan guna mendukung proses bududaya perikanan yang baik dan unggul.”

Dr. Yuni Kilawati, S.Pi., M.Si selaku ketua tim hibah komoditas ikan Koi menjelaskan, “Untuk mengatasi permasalahan dalam kegiatan budidaya ikan Koi dapat menggunakan beragam cara yaitu dengan penerapan kecerdasan buatan dan teknologi digital, mulai dari pemantauan manajemen kualitas air yang dapat langsung dihubungkan dengan perangkat smartphone yang dimiliki, penggunaan mesin feeding otomatis, deteksi penyakit secara cepat, serta peningkatan sistem ketahanan tubuh ikan terhadap penyakit dengan menggunakan teknologi genetika molekuler”. Kedepannya diharapkan tidak ada lagi kesenjangan antara pemangku kepentingan dan  akademisi di bidang budidaya perikanan khususnya komoditas ikan Koi, sehingga para pembudidaya dapat memahami  langsung penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Universitas dan terbuka terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lingkungan Universitas.[ATB]