Jumat, 31 Mei 2024, di Exhibition Room Lantai 1 Gedung Utama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK UB), acara prosesi Yudisium Periode VIII Program Sarjana dan Pascasarjana untuk Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 berlangsung. Surat Keputusan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan nomor 69 Tahun 2024 mengumumkan kelulusan 4 Mahasiswa Program Magister (S2) dan 43 Mahasiswa Program Sarjana (S1).

Para pimpinan FPIK UB; Wakil Dekan Bidang Akademik; Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa; Ketua Departemen; Ketua Program Studi; dan Kepala Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan, Alumni, Kerja Sama dan Kewirausahaan Mahasiswa FPIK UB turut hadir dalam acara tersebut.

Kegiatan dimulai dengan pembacaan SK Yudisium oleh Prof. Dr.Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi., M.P. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dilanjutkan dengan prosesi yudisium, kesan pesan peserta yudisium, dan penyampaian oleh pimpinan FPIK UB, yang diwakili oleh Dr. Eng. Abu Bakar Sambah selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa

Dalam sambutannya,  Dr. Eng. Abu Bakar Sambah menyampaikan pesan inspiratif kepada para peserta Yudisium dan mengungkapkan bahwa dengan kelulusan mereka, status sebagai mahasiswa peserta didik telah berubah menjadi Alumni FPIK UB. Lebih lanjut, beliau berharap agar para alumni dapat mengamalkan dan mengembangkan ilmu perikanan dan kelautan dengan baik, baik dalam masyarakat maupun dunia kerja. Beliau juga menekankan pentingnya kerja sama antara alumni dan institusi, termasuk dalam menyusun Tracer Study untuk melacak jejak alumni dan mengetahui kontribusi mereka dalam bidang kemaritiman.

Dr. Eng. Abu Bakar juga menyebutkan mengenai moment penting yang baru saja dialami oleh Indonesia yaitu keberlangsungan acara KTT World Water Forum ke-10 yang diadakan di Bali. KTT ini bertujuan untuk merumuskan pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam konteks dunia pendidikan tinggi, Universitas Brawijaya (UB) turut berperan sebagai mitra penting Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPENAS) dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Indonesia hingga tahun 2045. Fokus utama dalam RPJP adalah pengembangan sektor Kemaritiman, yang diharapkan dapat menyumbang lebih dari 20% Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Beliau menyoroti pentingnya persiapan sumber daya manusia di sektor Kemaritiman, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, mengingat tantangan di masa depan yang berat, baik bagi dunia pendidikan maupun karir para alumni. [ALF/YFS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *