Asia Pacific Network (APN) adalah sebuah jejaring kerjasama pemerintah lintas negara yang beranggotakan sekitar 22 negara untuk menangani isu seputar perubahan global dan keberlanjutan.

Pada rangkaian pertemuan lintas negara dan penyelarasan rencana saintifik ke 26 tepatnya tanggal 11 – 14 Juni 2024, yang diselenggarakan di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thamrin Jakarta tersebut, APN kembali membuka sesi presentasi poster penelitian yang ditujukan bagi para peneliti muda untuk dapat saling bertukar ide dan meningkatkan jejaring kerjasama.

Salah satu dosen FPIK UB yaitu Seftiawan Samsu Rijal, M.Sc. terpilih setelah melalui seleksi untuk dapat melakukan presentasi poster tersebut. Ia mengatakan bahwa kriteria seleksinya adalah hasil riset yang akan dipaparkan haruslah mencakup penanganan masalah global seperti perubahan iklim. Seluruh peserta yang lolos seleksi dibiayai sepenuhnya oleh APN untuk dapat mengikuti agenda tersebut.

Ia menambahkan bahwa, “Saat ini dunia sedang mengalami masalah iklim global berupa emisi karbon yang sangat tinggi sehingga membuat suhu permukaan bumi semakin memanas selama beberapa dekade atau global boiling, bukan lagi global warming. Maka disamping usaha kita untuk mengurangi emisi, diperlukan pula upaya konservasi terhadap vegetasi pesisir yang terbukti mampu menyerap karbon di atmosfer sebanyak 4 kali lipat dari hutan hujan tropis. Penelitian yang kami paparkan pada agenda ini membahas tentang kemampuan mangrove dalam menyerap karbon dari atmosfer menggunakan kombinasi pendekatan survey lapang, pengolahan citra penginderaan jauh dan machine learning. Diharapkan dengan kombinasi pendekat tersebut maka akan tercipta hasil yang akurat dan dapat digunakan oleh berbagai pihak”, pungkasnya. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *