Pada hari Selasa, 10 September 2024, Program Studi Ilmu Kelautan (IK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB), mengadakan kegiatan Visiting Lecturer yang bertempat di Auditorium lantai 8 Gedung Utama FPIK UB. Acara ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan dan menghadirkan M. Hasannudin, M.Sc. dari Badan Informasi Geospasial (BIG) Bogor sebagai narasumber.
Dalam paparannya, M. Hasannudin menyampaikan materi tentang Implementasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI). Beliau memaparkan definisi AI dan tren perkembangannya, mengingatkan bahwa AI merupakan bidang yang sangat luas, termasuk konsep Machine Learning dan Deep Learning. Pada era teknologi ini, komputer dilatih untuk membantu manusia dalam berbagai tugas. Deep Learning, sebagai cabang dari Machine Learning, membutuhkan data besar dan perangkat keras dengan kemampuan komputasi tinggi untuk mencapai hasil yang optimal dan akurat.
Lebih lanjut, M. Hasannudin menjelaskan manfaat dari pemahaman mendalam terhadap AI, terutama dalam hal automasi. AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi berbagai proses, seperti menganalisis data dalam jumlah besar guna mendeteksi objek tertentu. Dalam konteks kelautan, misalnya, AI dapat mendeteksi dan menganalisis kasus seperti tumpahan minyak di laut dengan memberikan informasi penting seperti tingkat keasaman (pH) dan parameter lainnya. Beliau menutup materi dengan mengingatkan agar penggunaan AI dilakukan secara bijak, mengingat AI bisa bersifat seperti “pisau bermata dua” yang dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak digunakan dengan benar.
Pada hari yang sama, Program Studi IK FPIK UB juga menyelenggarakan Visiting Lecturer yang kedua dengan menghadirkan Dr. Wansuk Senanan dari Departemen Ilmu Perairan, Burapha University, Thailand. Acara ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Dr. Wansuk menyampaikan materi terkait Metodologi Penelitian Kelautan dan Perikanan, mata kuliah yang diampu oleh Mochamad Arif Zainul Fuad, S.Kel., M.Sc.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Wansuk menjelaskan tahapan-tahapan dalam memulai penelitian, termasuk cara menentukan topik penelitian yang relevan. Topik penelitian, menurut beliau, muncul dari rasa ingin tahu atau pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban. Pentingnya data yang valid dan relevan juga menjadi sorotan utama, agar hasil penelitian benar-benar memberikan manfaat. Dr. Wansuk kemudian membagikan studi kasus penelitian yang pernah dilakukannya, yaitu tentang introduksi udang vaname di Thailand. Penelitian ini mempelajari apakah udang vaname, yang berasal dari Amerika, dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di lingkungan Thailand serta dampak potensialnya terhadap ekosistem lokal, terutama dalam rangka menggantikan udang windu yang terkena masalah penyakit.
Dosen pengampu, Mochamad Arif Zainul Fuad, S.Kel., M.Sc., menambahkan bahwa acara Visiting Lecturer ini sangat penting untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang penelitian. Beliau menekankan bahwa penelitian tidak hanya berdampak bagi peneliti, tetapi juga harus memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. [ALF/YFS]
