Pada hari Senin, 9 September 2024, Program Studi Ilmu Kelautan (IK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) menyelenggarakan kegiatan PKKM Visiting Lecturer yang bertempat di Auditorium lantai 8 Gedung Utama FPIK UB. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan visiting lecturer dalam mata kuliah Oseanografi Perikanan yang mengundang Prof. Kuan Tsung Chang dari Ming-Shin University of Science & Technology, Taiwan, sebagai narasumber. Kuliah tamu tersebut dihadiri oleh mahasiswa Program Studi IK FPIK UB yang dengan antusias mengikuti pembahasan topik “Environmental Remote Sensing.”

Ir. Bambang Semedi, M.Sc., Ph.D., selaku dosen pengampu, menjelaskan bahwa mata kuliah Oseanografi Perikanan bertujuan untuk memperkenalkan hubungan erat antara perikanan dan oseanografi, serta pemanfaatan teknologi modern, seperti data satelit dan foto udara, untuk observasi sumber daya perikanan dan kelautan.

Prof. Kuan Tsung Chang dari Ming-Shin University of Science & Technology memberikan materi Environmental Remote Sensing pada kegiatan visiting lecturer
Prof. Kuan Tsung Chang dari Ming-Shin University of Science & Technology memberikan materi Environmental Remote Sensing pada kegiatan visiting lecturer

Prof. Kuan Tsung Chang memberikan wawasan mendalam tentang penginderaan jarak jauh (remote sensing), terutama teknik pengambilan foto udara menggunakan drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Penggunaan UAV dianggap sangat efektif untuk observasi daerah yang sulit dijangkau secara manual, seperti ekosistem mangrove. Dengan teknologi ini, peneliti dapat melakukan pengukuran luas area dan menilai kondisi tutupan kanopi dengan lebih akurat.

Selain itu, Ir. Bambang Semedi, M.Sc., Ph.D., menjelaskan lebih lanjut mengenai berbagai tipe drone yang umum digunakan, baik drone berukuran kecil maupun besar, serta beragam bentuknya, seperti yang menyerupai pesawat terbang, piring terbang, dan helikopter. Masing-masing tipe memiliki keunggulan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan. Penggunaan drone dalam observasi laut dan perikanan, terutama di daerah yang sulit diakses, dianggap sebagai solusi praktis untuk mempermudah pengumpulan data tanpa harus terjun langsung ke lapangan secara konvensional.

Acara visiting lecturer ini berhasil memperluas wawasan mahasiswa terkait pemanfaatan teknologi remote sensing untuk mendukung studi dan penelitian di bidang kelautan dan perikanan. [ALF]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *